Guru GTT Tewas Dianiaya Muridnya Sendiri

Dunia Pendidikan kembali ternoda, adalah seorang Guru Tidak Tetap bernama Ahmad Budi Cahyono yang mengajar Mata Pelajaran Seni di SMAN 1 Torjun tewas setelah sebelumnya dianiaya oleh anak didiknya sendiri HI. Kejadian yang sungguh memilukan ini sangat disayangkan semua pihak terutama dunia pendidik.
Guru GTT Tewas Dianiaya Muridnya Sendiri
Guru GTT Tewas Dianiaya Muridnya Sendiri

Kronologis kejadian hingga sang Guru meninggal setelah sebelumnya dianiaya (Dipukul) dibagian pelipis oleh siswanya, berawal dari pelajaran yang diberikan sang guru, saat itu pukul 13.00 Alm Budi Cahyono sedang mengajarkan siswa kelas XII termasuk HI materi melukis. Pelajaran Melukis itu dilakukan diluar kelas.

  • HI Siswa kelas XII yang pada saat itu sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh sang guru memang tidak melakukan tugas sebagaimana yang dilakukan oleh teman-teman sekelasnya yang lain, HI terlihat mengganggu teman-temannya yang pada saat itu sedang mengerjakan tugas.
  • Melihat perilaku HI yang tidak mengerjakan tugas, Alm Budi Cahyono menegurnya.
  • Setelah ditegur HI tetap tidak mengindahkan perkataan dari Alm Budi Cahyono.
  • Alm Budi Cahyono mencoretkan Cat untuk melukis ke pipi HI.
  • Pelaku HI tidak terima dengan apa yang dilakukan sang guru, kemudia berkata tidak sopan.
  • Merasa tidak dihargai dan dihormati alm Budi Cahyono kemudian memukul kepala pelaku dengan kertas presensi kelas.
  • Pelaku dengan refleks menangkis pukulan guru kemudian membalas dengan memukul dengan keras pelipis korban.
  • Melihat kejadian tersebut siswa yang lain berusaha melerai.
  • Pada saat itu Alm Budi Cahyono sempat terjatuh terkena pukulan pelaku namun korban masih bisa bangun lagi, pada kejadian tersebut Budi Cahyono mengalami luka di lengan sebelah kiri (Lecet-lecet)
  • Didalam kelas pelaku sudah meminta maaf kepada sang Guru dan disaksikan oleh semua siswa yang lain
  • Kepala Sekolah memanggil korban, dan akhirnya korban bercerita tentang kejadian tersebut.
  • Setelah Jam sekolah Korban dan pelaku pulang ke rumahnya masing-masing.
  • Dirumah Korban merasakan pusing, hingga akhirnya korban dibawa ke Puskesmas Jrengik, Kabupaten Sampang
  • Dikarenakan  pihak Puskesmas tidak mampu menangani lebih lanjut, korban dilarika ke rumah sakit daerah Kabupaten Sampang, lagi-lagi RSUD tidak bisa menangani kemudia dibuatkan rujukan ke rumah sakit DR Soetomo, Surabaya.
  • Di RS Soetomo, Dokter melakukan pemeriksaan intensif dan menyatakan Budi Cahyono mengalami mati batang otak, sehingga Dokter yang menangani menyatakan umur korban tidak akan lama.
  • Pukul 21.40, korban Budi Cahyono dinyatakan meninggal dunia. (sumber : Kompas.com )
Sungguh tragis nasib GTT Budi Cahyono, seorang guru harusnya dihormati dan dihargai, dimana letak rasa hormat siswa HI, siapakah yang salah dengan kejadian diatas? Guru kah ? Pemerintah kah ? Siswa kah ? atau Orang tua ?